Sebuah Anugerah Dalam Hidup

July 31, 2010

Pada suatu hari aku yang buta sangat membenci diriku sendiri, karena kebutaanku. Tidak hanya terhadap diriku sendiri, tetapi aku juga membenci semua orang kecuali kekasihku.

Kekasihku selalu ada disampingku untuk menemani dan menghiburku. Dia berkata akan menikahi ku kalau aku sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada ku itu yang akhirnya aku bisa melihat semua hal, termasuk kekasihku.

Kekasihku bertanya kepada ku , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?”

Mendengar hak itu hatiku terguncang saat melihat bahwa kekasihku itu ternyata buta dan tak berwajah tampan. Melihat hal itu aku langsung menolak untuk menikah dengan pacarku itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupku selama aku buta.

Dan akhirnya kekasihku pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada ku, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yang telah aku berikan kepadamu.”

Mendengah hal itu hatiku merasa sedih. Saat aku dapat melihat dunia dengan kedua mataku, aku malah kehilangan mata hatiku.

Hal ini mengingatkan kita bahwa bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara. Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya tidak lumpuh seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya. Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu. Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia. Nikmatilah dan beri yang terbaik di setiap detik dalam hidupmu, karena itu tidak akan terulang lagi untuk waktumu selanjutnya.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook