Kisah Cinta Laras

November 22, 2011

Namaku Larasati dan orang biasa memanggilku Laras. Aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan  mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cintaku dengan seorang pria bernama James. Aku bertemu disebuah acara konser musik dan aku jatuh cinta pada pandangan pertama ketika James masuk ke dalam ruangan. Saat itu aku tahu, bahwa inilah pria yang akan menikahiku. Walau pun hal ini belum menjadi kenyataan, kini aku telah memilihnya selama lebih 10 tahun untuk mencintainya.

Aku bahagia dengan perasaanku dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang yang sangat mendukung kariernya. Aku mencintainya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan. Aku teringat suatu hari ketika semua orang berkata bahwa cintaku hanya cinta ilusi. Mereka seolah nyinyir bahkan tak kurang dari mereka mentertawakan ku.

Tapi aku menolak perkataan mereka yang menghina ku atas rasa cinta ku. Kataku menanggapi,"Aku tak akan pernah meninggalkan cinta yang telah aku tanam dalam hatiku sendiri. Hal itu yang selalu dicamkan oleh ku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang perempuan aku harus berprinsip atas keputusan yang aku ambil. Seorang perempuan harus bisa menjadi teman untuk hatinya sendiri". Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya mimpi, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya hatiku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, aku mengalami duka, setelah aku tahu bahwa James telah mempunyai kekasih, aku terjatuh dan rasa sakit hati menguasai pikiranku. Dokter cinta bahkan tak mampu mengobati rasa sakit hatiku.  Aku, seorang perempuan yang masih mencintainya, kini harus menerima kenyataan pahit. Aku yang tak pernah meninggalkan hatiku untuknya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari aku selalu memimpikannya. Ketika aku bertanya dalam hati,"untuk apa aku lakukan itu? Aku sudah sangat sakit hati dan terpuruk. Aku ingin tetap mencintainya bahkan sekalipun dia tidak mengetahuinya".

Teman-teman yang mengenalku sangat menghormati perasaanku. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ku pada James yang tak pernah pudar. Suatu hari aku berkata pada diriku sendiri sambil tersenyum, "Kau tahu, Laras. James tak akan pernah meninggalkan mu...kau tahu kenapa? Karena kau tak pernah meninggalkannya. Kau selalu mendukung dia untuk dapat sukses, kau selalu menjaganya walau hanya dari kejauhan dan suatu saat nanti dia akan menyadari bahwa dia beruntung mendapatkan cinta dari mu".

Itulah kisah cintaku yang memberikan aku, pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, cinta kasih dan ketulusan hati. Bukan dengan kata-kata, tapi aku memberikan contoh dari kehidupanku.

*) Tribute to my friend Triasheart

You Might Also Like

1 comments

Like us on Facebook