Gantungkan Impian Sejauh 5 Cm

December 29, 2012

Jakarta, 23 Desember 2012 aku dan bersama 4 orang temanku hangout bersama menyambut libur panjang. Aturan main kita kali ini adalah nongkrong di Outback Steak House dan nonton film terbaru. Kali ini pilihan kita berlima jatuh ke film lokal yang berjudul '5 CM' karya sutradara Rizal Mantovani. Film yang diadaptasi dari sebuah novel best seller karya Donny Dhirgantoro ini memang terbilang lengkap. Kenapa lengkap? Karna cerita ini bertabur tawa, kegembiraan, kesetiakawanan, perjuangan meraih impian, kesedihan dan yang paling penting adalah kepercayaan kepada sahabat.

Tokoh-tokoh inti dalam cerita ini adalah 5 sahabat dengan berbagai karakter. Ada yang gendut dan hobi banget makan Indomie, namanya Ian. Terus ada yang suka minta kuah Indomie-nya Ian bernama Riani (deskripsi yang tidak penting! Hehe..), dia adalah satu-satunya cewek di antara mereka berlima. Ada lagi Arial yang dijuluki Rambo karena badannya yang paling kekar dan hobinya barbelan (ngangkat barbel). Zafran yang paling ceking yang hobinya ngeband, suka berfilosofi dan bikin syair secara spontan sambil loncat-loncatan. Nah, yang terakhir namanya Genta. Dia terlihat paling dewasa dan tekun banget sama kerjaannya sebagai event organizer (EO).

Ada beberapa hal dalam film ini yang membuat saya terkesan. Pertama, setting tempat yang mengambil keindahan tanah Indonesia, backround cerita masih membumi (yang pemainnya suka maka mie, nongkrong di warung sederhana, naik kereta sebagai transportasi massal) walaupun latar blakang sosial dari masing-masing tokoh berada di jajaran strata menengah dan atas. Kedua, dialog yang membangkitkan rasa otimisme dimana kalau kita punya impian, jangan takut untuk melangkah dan menggapai mimpi kita. Ketiga adalah tulusnya persahabatan. Walaupun Genta ditolak dengan Riani yang lebih memilih Zafran atau Juple, Genta tetap fair dan menganggap cinta adalah hak setiap orang yang gak bisa dipaksain. Keempat adalah soundtrak lagu dari Nidji yang berjudul 'Di Atas Awan' yang bernuansa spirit menejar cita. Berikut adalah video soundtraknya.


Berikut adalah petikan dialog yang paling jadi favorit aku dan teman-teman:

Zafran : Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya
Zafran : Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya
Genta  : Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya
Arial    : Leher yang akan lebih sering melihat ke atas
Riani   : Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja
Ian      : Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya
Arinda : Serta mulut yang akan selalu berdoa…

"Impian, cita-cita, harapan, pokoknya semua kebaikan yang ingin kita capai, taruh saja disini, di depan kening kita. Tapi jangan sampai menempel ya, biar saja  semua itu menggantung 5 cm di depan kening kita. Biarkan dia menggantung, supaya mata kita bisa terus melihatnya. Supaya kemanapun kita pergi, kita ingat akan impian itu, dan kita akan terus berusaha mewujudkannya. Kalau mau usaha, yakin saja kalau kita bisa!" Ungkap Zafran di akhir cerita.

Setelah menonton film tersebut, kita berlima langsung melihat satu sama lain sambil bilang "Kita bisa gak ya kayak mereka?" Ungkap Dewi temanku yang langsung aku jawab dengan nada pasti "Bisa!" sambil mendapat anggukan kepala dari Mamon, Aziz dan Dita.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook