Mencermati Perkembangan Musik Digital

January 05, 2013


Tahun 2013 dimulai, mari kita cermati perkembangan bisnis musik digital di tahun ini agar lebih baik dari tahun sebelumnya. Kenyataannya, sudah ada lebih dari 500 layanan musik digital yang menyediakan setidaknya 20 juta katalog lagu untuk dikonsumsi secara resmi oleh penduduk dunia. Laporan IFPI Digital Music Report 2012 menegaskan hal ini.

Plácido Domingo, chairman of IFPI, dalam sambutannya mengatakan bahwa “Jumlah penikmat musik semakin meluas keseluruh dunia, terimakasih atas kehebatan teknologi internet. Artis yang tadinya sulit mendistribusikan musiknya, dengan adanya internet dapat memanfaatkannya untuk menjangkau fans lebih luas”. 

Pada tahun 2012 lalu layanan digital musik mengalami banyak tantangan namun mereka tetap optimis dan menunjukkan posisi yang kuat di tengah para penikmat musik. Keuntungan dari digital musik yang dihasilkan perusahaan rekaman naik sekitar 8% pada 2011 atau sekitar US$ 5.2 milyar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya naik 5% maka kenaikan tahun ini sangatlah bagus. Ada dua tipe layanan digital musik yaitu layanan digital musik download dan streaming dengan bentuk penawaran berlangganan, A-La Carte, dan bundling dengan operator atau handset. Semua itu mendapat perhatian dari para penikmat musik untuk mendapatkan musik secara cepat dan nyaman. Dengan cara marketing yang agresif seperti discount membuat layanan musik dengan mudah merambah hingga pasar di negara berkembang seperti Asia, Timur Tengah hingga Afrika.

Agresi iTunes di tahun 2012 yang kini dapat diakses di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia juga membawa dampak positif bagi bisnis musik digital. Jika diingat kembali saat tahun 2011, layanan musik hanya tersedia di sekitar 23 negara, kini sudah banyak negara yang dapat menikmati musik lewat digital download/streaming. Selain iTunes, layanan musik 7Digital juga berekspansi untuk melayani 37 negara di seluruh dunia. Spotify, WiMP, My Space dan Deezer juga agresif mengincar pasar-pasar musik yang potensial untuk dijamah. Prestasi Nokia Music yang di download satu juta lagu per harinya di India merupakan potensi pasar musik digital.

Namun beberapa orang menilai kehadiran teknologi musik digital ini berdampak kurang baik bagi rilisan album. Tren kebanyakan konsumen musik digital lebih menyukai mengkonsumsi musik secara eceran atau single. Apalagi dengan adanya YouTube sebagai discovery platform yang digunakan oleh kebanyakan fans musik menemukan lagu-lagu yang baru atau lagu-lagu yang menarik bagi mereka. Meski begitu, layanan-layanan musik memberikan harga kompetitif untuk album ketimbang single sehingga para konsumen musik mempunyai pilihan dan dapat menilai value for money.

Meskipun penting untuk memiliki rilisan album baik secara fisik maupun digital tetapi dengan kemudahan tiap orang dapat membuat musik dan menjualnya di internet membuat kompetisi semakin kompetitip dikalangan musisi. Fans musik menginginkan musisi pujaannya dapat hadir secara konsisten namun bukan berarti tiap bulan rilis lagu baru. 

Keterhubungan emosional secara digital juga sangat penting, social media seperti Facebook, Twitter, G+ dan terutama website menjadi alat penting untuk menjaga keterhubungan antara artis dan fansnya. Interaksi melalui kata-kata lewat update Twitter atau juga Facebook menjadi berarti ketimbang menjadikan social media semata sebagai tempat jualan. Bahkan dalam laporan IFPI Digital Music Report 2012 ada beberapa kategori pencarian berita artis terpopuler melalui searching di beberapa browser atau yang lebih dikenal dengan search engineYouTube menjadi suatu yang juga sangat penting untuk membangun kedekatan melalui indra visual, walau musik umumnya melibatkan indra audio yang sangat dominan.  Dan ketersedian lagu di layanan musik yang resmi dapat memberikan musisi keuntungan (dan bantuan finansial) dengan harga produksi yang lebih murah menjadi titik klimaks dari perjalanan fans musik di industri musik digital.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook