Cinta Milik Hatiku

March 22, 2012

Setelah 10 tahun lamanya aku menanti cinta yang tak pasti. Bahkan aku sudah berniat untuk membuang kenangan cinta itu selamanya dalam hatiku. Namun tepat diperayaan pekan budaya ini cintaku kembali bersemi. Apalagi aku telah mendapatkan kabar kalau pria itu telah berpisah.

Layakkah aku bersuka cita atas kegagalan cinta wanita lain? Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku senang mendengar perpisahan itu. Toh aku bukan wanita penyebab perpisahan mereka. Namun cinta itu masih tak dapat berkembang karena aku yang masih menutup diri akan rasa cintaku seolah membuat cintaku stuck tanpa ada kepastian.

Aku juga tak akan rela membiarkan cinta yang ku nanti selama 10 tahun silam hanya penantian panjang tanpa ada akhir. Terkadang aku bertanya dalam hati, akankah dia mengenalku? Tahukah siapa namaku? Telah lama aku bertahan demi cinta wujudkan sebuah harapan. Namun akankah ku rasa cukup aku menunggu? Haruskah kuhempas semua rasa ini? Haruskah kisah cintaku seperti lagu Raisa ini?



Belum sempat aku membagi kebahagiaanku dengannya. Belum sempat aku membuat dia tersenyum. Haruskah ku kehilangan dia untuk kesekian kali? Tuhan kumohon jangan hempaskan cintaku kepadanya karena kebodohanku yang belum juga mengisyaratkan cintaku padanya.

Tuhan, maukah Kau menunggu atau memberiku waktu sedikit lagi? Sebab aku sayang dia, aku mengasihinya. Sebab aku tak rela dia pergi kepelukkan wanita lain. Walau aku tak selalu ada bersamanya, namun aku rapuh tanpa dia seperti kehilangan harap.

Mungkin cintaku tak sempurna, tapi aku hanya ingin menjadi bagian dari barisan kisahnya. Temani aku sampai tua wahai belahan jiwaku. Aku akan terus berdiri untuk menunggunya. Entah sampai kapan hanya hatiku yang akan memutuskannya, karena cinta ini hanya milik hatiku saja bukan dia atau pun orang lain.

*) Dedicated to my friend Dewi

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook